Selasa, 12 Mei 2009

Panwas Kab. Malang

GAGAL MELENGGANG JADI ANGGOTA DPR RI KARENA
ADANYA PENGGELEMBUNGAN SUARA KPUD KAB. MALANG

Oleh : M. Najib Ghoni anggota Panwaslu Kab Malang 2009


Bukti adanya kualitas pemilu di kabupaten malang meragukan semakin jelas, berikut adalah indikasi kuat adanya main-main terhadap hasil suara di KPUD Kab malang.
Hasanudin Said adalah calon dari Partai Demokrat DPR RI no 2, menurut team suksesnya, hasil suara Hasanudin Said telah berhasil unggul diposisi no 2 setelah caleg no 1. namun betapa kagetnya karena hasil rekapitulasi yang dikeluarkan KPUD Kab malang ternyata caleg No 3 lebih unggul dari caleg no 2.
Merasa ada yang tidak beres, ahirnya Hasanudin Said melapor ke Panwas Kab Malang, dia melaporkan bahwa ada permainan hasilsuara di KPUD Kab malang dengan barang Bukti :
a. Foto kopi DA-1 PPK Jabung.
b. Foto kopi DA-1 PPK Lawang
c. Foto kopi DA-1 PPK Poncokusumo
d. Foto kopi DA-1 PPK Tirtoyudo
e. Foto kopi DA-1 PPK Wajak
f. Foto kopi DA-1 PPK Dau
g. Foto kopi DA-1 PPK Ampel Gading
h. Foto kopi DA-1 PPK Tumpang
i. Foto kopi DA-1 PPK Sumberpucung
j. Foto kopi DB-1 KPUD Kab Malang

Berdasar bukti DA-1 di Bandingkan dengan Hasil di KPUD Kab Malang (DB-1) telah terjadi perubahan hasil suara di 9 PPK yang menguntungkan saudara DR.Pieter C Zulkifli Simabuea. Berikut perubahan di DB-1 hasil Rekapitulasi KPUD Kab Malang








Dari data diatas terlihat dengan jelas telah terjadi pengurangan dan penggelembungan suara yang merugikan caleg DPR RI no 2 partai Demokrat atas nama Hasanudin Said di dapil V , Malang Raya, ini dikarenakan adanya penggelembungan caleg no 3 atas nama Piter Zulkifli di 9 PPK kab Malang , suara Piter Zulkifli di 9 PPK berdasarkan DA-1 berjumlah 5.845 berubah menjadi 7.215, terjadi kenaikan sebesar 1.370.

Dari urai ini, trus kepada siapa lagi rakyat harus mempercayakan nasib suaranya???, kalau kualita pemilus sepeti ini, kapan Indonesia akan menjadi negara demokrtis?. Wallahu alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KIRIMKAN KELUHAN ANDA SEPUTAR PILEG DAN PILPRES